Selasa, 13 April 2021

Mekanisme Reaksi Oksidasi pada Senyawa Organik

 

Mekanisme Reaksi Oksidasi pada Senyawa Organik 

Pada blog kali ini saya akan membahas tentang mekanisme reaksi oksidasi pada senyawa organic, mengacu pada molekul organik, oksidasi adalah proses di mana atom karbon memperoleh ikatan dengan unsur-unsur yang lebih elektronegatif, biasanya oksigen. 



Beberapa poin harus diperhatikan. Pertama, ikatan rangkap dihitung sebagai dua ikatan dan ikatan rangkap tiga dihitung sebagai tiga ikatan. Jadi dalam gugus karbonil (C = O) karbon dianggap memiliki dua ikatan dengan oksigen. Karenanya, karbon ini memiliki tingkat oksidasi yang lebih tinggi daripada karbon alkohol, yang hanya memiliki satu ikatan dengan oksigen. Dalam terminologi rutin, dikatakan bahwa aldehida adalah gugus fungsional yang lebih teroksidasi daripada alkohol. Karenanya reaksi oksidasi adalah reaksi di mana karbon pusat dari gugus fungsi diubah menjadi bentuk yang lebih teroksidasi. Kedua, bisa ada beberapa gugus fungsi di mana karbon pusat memiliki tingkat oksidasi yang sama. Misalnya, karbon yang terikat pada oksigen dalam alkohol dan eter memiliki tingkat oksidasi yang sama. Demikian juga untuk aldehida dan bentuk terhidrasi mereka, dan untuk asam karboksilat dan turunannya.


Keadaan oksidasi maksimum yang dapat dicapai karbon berkurang secara bertahap ketika jumlah ikatan dengan karbon lain meningkat. Dengan demikian, tingkat oksidasi maksimum yang dimungkinkan untuk karbon yang terikat pada satu karbon lainnya adalah tahap asam karboksilat, dan seterusnya.

Reaksi alkena dengan KMnO4 pekat ialah reaksi oksidasi oksidatif yang melibatkan pemutusan ikatan C=C alkena. Reaksi ini menghasilkan produk dengan pola yang sama dengan reaksi ozonolisis alkena. Namun, dalam hal ini dikarenakan KMnO4 adalah oksidator kuat, maka aldehid yang terbentuk akan cepat teroksidasi menjadi asam karboksilat. Berikut ini merupakan beberapa contoh produk reaksi berbagai jenis alkena dengan KMnO4 pekat dalam keadaan panas.

Mekanisme reaksi alkena dengan KMnO4 tersebut berlangsung dalam 2 tahap. Pada tahap pertama, yaitu alkena teroksidasi menjadi diol. Selanjutnya, yaitu pada tahap kedua, diol yang terbentuk pada tahap pertama akan teroksidasi lebih lanjut menghasilkan produk akhir asam karboksilat dan keton.

PERMASALAHAN
  1. Aldehid dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara. bagaimana proses  oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat oleh oksigen di udara bebas? 
  2. Pada molekul organik, oksidasi adalah proses di mana atom karbon memperoleh ikatan dengan unsur-unsur yang lebih elektronegatif, biasanya oksigen. bagaimanakah pengaruh pada gugus fungsi yang sama?
  3. Mengapa aldehid sangat mudah dioksidasi, sedangkan keton tahan terhadap oksidator atau bisa dikatakan tidak dapat teroksidasi?






3 komentar:

  1. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, baiklah nama saya Sri Maryati Nim A1C119099, saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3.
    Karena Kita tahu bahwa keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil atau ikatan rangkap pada senyawa aldehid di temukan, sedangkan pada keton tidak ditemukan hidrogen. Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat. Atau dengan kata lain, senyawa aldehid adalah agen pereduksi yang kuat. Sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen seperti aldehid, sehingga keton tidak dapat teroksidasi.
    Terimakasih 🙏

    BalasHapus
  2. saya Sucitra Dwi Sanjaya izin menjawab permasalahan no.1
    Beberapa poin harus diperhatikan. Pertama, ikatan rangkap dihitung sebagai dua ikatan dan ikatan rangkap tiga dihitung sebagai tiga ikatan. Jadi dalam gugus karbonil (C = O) karbon dianggap memiliki dua ikatan dengan oksigen. Karenanya, karbon ini memiliki tingkat oksidasi yang lebih tinggi daripada karbon alkohol, yang hanya memiliki satu ikatan dengan oksigen. Dalam terminologi rutin, dikatakan bahwa aldehida adalah gugus fungsional yang lebih teroksidasi daripada alkohol. Karenanya reaksi oksidasi adalah reaksi di mana karbon pusat dari gugus fungsi diubah menjadi bentuk yang lebih teroksidasi. Kedua, bisa ada beberapa gugus fungsi di mana karbon pusat memiliki tingkat oksidasi yang sama. Misalnya, karbon yang terikat pada oksigen dalam alkohol dan eter memiliki tingkat oksidasi yang sama. Demikian juga untuk aldehida dan bentuk terhidrasi mereka, dan untuk asam karboksilat dan turunannya.
    terimakasih

    BalasHapus
  3. saya Shalsadilla Miftasyanah NIM A1C119046 izin menjawab permasalahan nomor 1

    setelah saya membaca blog Anda, dikatakan bahwa bisa ada beberapa gugus fungsi di mana karbon pusat memiliki tingkat oksidasi yang sama. Misalnya, karbon yang terikat pada oksigen dalam alkohol dan eter memiliki tingkat oksidasi yang sama. Demikian juga untuk aldehida dan bentuk terhidrasi mereka, dan untuk asam karboksilat dan turunannya. nah disini dikatakan bisa ada beberapa gugus fungsi. berarti gugus fungsi bisa lebih dari satu dan tidak menutup kemungkinan gugus fungsi yang sama dalam satu reaksi.

    BalasHapus